Dalam mengembangkan suatu kelompok maka anggota kelompok perlu:
- Menyadari adanya kekuatan, mengerti dan mau menerima serta siap menggunakannya.
- Mengetahui dimana kekuatan itu berada, siapa yang memiliki,bagaimana ia menggunakannya
- Menilai penggunaan kekuatan dihubungkan dengan tugas – tugas kelompok, apakah
memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap pencapaian tujuan
- Mengetahui cara mengubahnya, kalau ternyata kekuasaan itu merusak atau konstruktif
Rabu, 27 Oktober 2010
TAHAP STORMING DALAM PROSES DASAR DALAM KELOMPOK
TAHAP STORMING : KONFLIK DALAM KELOMPOK
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.
Tahap-tahap perkembangan konflik:
1. Disagreement
perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
• apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
• apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
• jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional
minor
2. Confrontation
dua orang atau lebih saling bertentangan → verbal attack.
diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok)
dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok).
3. Escalation
pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka
memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik → timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
4. Deescalation
berkurang atau menurunnya konflik anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat.
Mekanisme pengolahan konflik:
a. Negosiasi : secara interpersonal sengan asumsi bahwa tiap orang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi
- distributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain mengikuti karena pihak yang lain itu memiliki power
- integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan dengan perilaku aktualnya
5. Conflict Resolution
tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas akan hasilnya
Penyebab konflik :
1. Interdepence
tidak semua interdependence menyebabkan konflik, jika:
a. ada kerjasama antar anggota dalam interdepence shg konflik ↓
b. ada kompetisi antar anggota dalam interdepence shg konflik ↑
Deutch (1949):
* pure cooperation → promotive interdependence : dengan menolong
* pure competition → contrient interdependence : anggota bisa meraih tujuannya hanya jika anggota lain gagal memilihnya
2. Influence stategies
strategi-strategi untuk mempengaruhi orang lain, ancaman, hukuman dan negatif reinforcement → meningkatkan konflik
3. Misunderstanding dan misperception
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.
Tahap-tahap perkembangan konflik:
1. Disagreement
perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
• apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
• apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
• jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional
minor
2. Confrontation
dua orang atau lebih saling bertentangan → verbal attack.
diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok)
dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok).
3. Escalation
pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka
memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik → timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
4. Deescalation
berkurang atau menurunnya konflik anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat.
Mekanisme pengolahan konflik:
a. Negosiasi : secara interpersonal sengan asumsi bahwa tiap orang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi
- distributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain mengikuti karena pihak yang lain itu memiliki power
- integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan dengan perilaku aktualnya
5. Conflict Resolution
tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas akan hasilnya
Penyebab konflik :
1. Interdepence
tidak semua interdependence menyebabkan konflik, jika:
a. ada kerjasama antar anggota dalam interdepence shg konflik ↓
b. ada kompetisi antar anggota dalam interdepence shg konflik ↑
Deutch (1949):
* pure cooperation → promotive interdependence : dengan menolong
* pure competition → contrient interdependence : anggota bisa meraih tujuannya hanya jika anggota lain gagal memilihnya
2. Influence stategies
strategi-strategi untuk mempengaruhi orang lain, ancaman, hukuman dan negatif reinforcement → meningkatkan konflik
3. Misunderstanding dan misperception
TAHAP FORMING DALAM PROSES DASAR DALAM KELOMPOK
Dalam Tahap Forming Ada 4 Pandangan :
1. Pandangan Psikoanalisis
2. Pandangan Sosiobiologi
3. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
4. Pandangan Pertukaran Sosial
I. TAHAP FORMING
A. Pandangan Psikoanalisis
Freud : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:
1. Identifikasi
energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain.
Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya → EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat → kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
2. Transferen
bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan
individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.
B. Pandangan Sosiobiologi
Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk
memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis. Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi.
C. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
Leon Festinger (1950, 1954) : orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka → apakah benar, valid, sesuai.
D. Pandangan Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. reward
2. cost
→ minimax principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar besarnya dan mengurangi cost yang sekecil-kecilnya).
1. Pandangan Psikoanalisis
2. Pandangan Sosiobiologi
3. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
4. Pandangan Pertukaran Sosial
I. TAHAP FORMING
A. Pandangan Psikoanalisis
Freud : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:
1. Identifikasi
energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain.
Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya → EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat → kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
2. Transferen
bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan
individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.
B. Pandangan Sosiobiologi
Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk
memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis. Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi.
C. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
Leon Festinger (1950, 1954) : orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka → apakah benar, valid, sesuai.
D. Pandangan Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. reward
2. cost
→ minimax principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar besarnya dan mengurangi cost yang sekecil-kecilnya).
TAHAP-TAHAP PROSES DASAR DALAM KELOMPOK
Proses perkembangan kelompok :
Suatu kelompok berkembang melalui proses dan tahap – tahap tertentu.Proses perkembangan kelompok menjadi penting dalam membentuk kelompok khusus yang dikenal sebagai tim Dalam proses perkembangan kelompok melalui tahapan – tahapan sebagai berikut (Tuckman)
Forming (pembentukan )
- Diawali dengan adanya perasaan dan persepsi yang sama
- Adanya Motivasi dan penentuan tujuan
- Timbul interaksi
- Pembentukan kelompok
Storming (Badai)
- Perbedaan persepsi
- Konflik antar anggota kelp
- Terjadi tahap penyesuaian
Norming ( pembentukan Norma)
- Adanya kesepakatan didalam kelompok
- Pembentikan Peraturan dalam kelompok
Performing (tahapan menjalankan fungsi)
- Penyesuaian demi kepentingan bersama
- Anggota kelompok menjalankan fungsinya
Suatu kelompok berkembang melalui proses dan tahap – tahap tertentu.Proses perkembangan kelompok menjadi penting dalam membentuk kelompok khusus yang dikenal sebagai tim Dalam proses perkembangan kelompok melalui tahapan – tahapan sebagai berikut (Tuckman)
Forming (pembentukan )
- Diawali dengan adanya perasaan dan persepsi yang sama
- Adanya Motivasi dan penentuan tujuan
- Timbul interaksi
- Pembentukan kelompok
Storming (Badai)
- Perbedaan persepsi
- Konflik antar anggota kelp
- Terjadi tahap penyesuaian
Norming ( pembentukan Norma)
- Adanya kesepakatan didalam kelompok
- Pembentikan Peraturan dalam kelompok
Performing (tahapan menjalankan fungsi)
- Penyesuaian demi kepentingan bersama
- Anggota kelompok menjalankan fungsinya
Minggu, 24 Oktober 2010
Peranan Individu Dalam Massa
1. Penggalak : memuji, menyetujui, menerima, menunjukkan kehangatan dan kesetiakawanan.
2. Wasit : melerai pertikaian antar anggota.
3. Kompromis : menawarkan kompromi.
4. Pengamat : menyimpan catatan berbagai aspek proses massa.
5. Pengikut : mengikuti gerakan massa; pasif.
6. Penjaga gawang : membuka saluran komunikasi dengan mendorong partisipasi yang lain.
2. Wasit : melerai pertikaian antar anggota.
3. Kompromis : menawarkan kompromi.
4. Pengamat : menyimpan catatan berbagai aspek proses massa.
5. Pengikut : mengikuti gerakan massa; pasif.
6. Penjaga gawang : membuka saluran komunikasi dengan mendorong partisipasi yang lain.
BENTUK KERUMUNAN MASSA
Ada beberapa bentuk kerumunan yang ada dalam masyarakat:
1. Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling ```berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat
2. Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung ```jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa
3. Conventional Crowd : audience yang sedang mendengarkan ```ceramah
4. Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton ```konser musik yang menari sambil sesekali ikut melantunkan ```lagu
5. Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang ```melakukan tindakan kekerasan
6. Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena ```didasari oleh kesamaan ideologi
7. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial.
1.Khalayak penonton atau pendengar yang formal; pusat perhatian dan tujuan sama; tetapi sifatnya pasif.
2. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan; fungsinya sebagai penyalur ketegangan karena pekerjaan sehari-hari.
8. Kerumunan yang bersifat sementara
1. Kumpulan yang kurang menyenangkan
2. Kerumunan orang-orang yang sedang panik.
3. Kerumunan penonton karena melihat suatu kejadian.
9. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum
1. Kerumunan yang bertindak emosional.
2. Kerumunan yang bersifat immoral.
1. Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling ```berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat
2. Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung ```jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa
3. Conventional Crowd : audience yang sedang mendengarkan ```ceramah
4. Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton ```konser musik yang menari sambil sesekali ikut melantunkan ```lagu
5. Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang ```melakukan tindakan kekerasan
6. Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena ```didasari oleh kesamaan ideologi
7. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial.
1.Khalayak penonton atau pendengar yang formal; pusat perhatian dan tujuan sama; tetapi sifatnya pasif.
2. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan; fungsinya sebagai penyalur ketegangan karena pekerjaan sehari-hari.
8. Kerumunan yang bersifat sementara
1. Kumpulan yang kurang menyenangkan
2. Kerumunan orang-orang yang sedang panik.
3. Kerumunan penonton karena melihat suatu kejadian.
9. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum
1. Kerumunan yang bertindak emosional.
2. Kerumunan yang bersifat immoral.
KERUMUNAN MASSA ITU???
Secara deskriptif Milgram (1977) melihat kerumunan (crowd) sebagai
1.Sekelompok orang yang membentuk kumpulan
2.Jumlahnya semakin lama semakin meningkat
3.Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru (seperti lingkaran),
4.Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang semakin jelas, dan
5.Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.
6.Karakteristik utama kerumunan adalah kumpulan orang banyak secara fisik.
7.Mudah sekali bereaksi.
8.Mudah meniru tingkah laku orang lain yang sekerumunan dan tingkah laku tadi mudah mendapat dorongan dari semuanya.
1.Sekelompok orang yang membentuk kumpulan
2.Jumlahnya semakin lama semakin meningkat
3.Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru (seperti lingkaran),
4.Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang semakin jelas, dan
5.Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.
6.Karakteristik utama kerumunan adalah kumpulan orang banyak secara fisik.
7.Mudah sekali bereaksi.
8.Mudah meniru tingkah laku orang lain yang sekerumunan dan tingkah laku tadi mudah mendapat dorongan dari semuanya.
Langganan:
Postingan (Atom)