Menurut Lorenz, deindividuasi dapat mengarahkan individu kepada keleluasaan dalam melakukan agresi sehingga agresi yang dilakukan bisa lebih intens. Hal itu didukung penelitian penjara tiruan oleh Zimbardo dan kolega-koleganya. Deindividuasi mengurangi peran identitas diri atau personalitas individu pelaku ataupun korbannya. Pada kondisi normal, identitas diri berfungsi mambatasi intensitas agresi.
Deindividuasi adalah keadaan hilangnya kesadaran akan diri sendiri (self awareness) dan pengertian evaluatif terhadap diri sendiri (evaluation apprehension) dalam situasi kelompok yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan atau menjauhkan perhatian dari individu (Festinger, Pepitone, & Newcomb, 1952).
Menurut Mullen (1986) dapat membawa individu kepada perilaku yang diluar batas-batas norma. Pada kumpulan orang beringas yang sedang menyiksa korban, semakin besar jumlah mob, semakin lupa diri dan semakin kejam kelakuannya, sampai mereka mau menbakar korban hidup-hidup, memotong-motong korban, dan sebagainya. Pengertian evaluatif terhadap diri sendiri sangat menurun karena semua orang melakukannya. Orang jadi dapat mengatribusikan perilakunya sendiri kepada situasi diluar dirinya, bukan pada kemauan melainkan atau pilihannya sendiri.
Menurut Myers (1986) Dikalangan militer, pemakaian baju seragam juga dimaksudkan untuk memungkinkan Deindividuasi dalam keadaan anonim para prajurit lebih berani dalam bertempur. Akan tetapi, pakaian seragam adakalanya justru menurunkan agresivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar